Jumat, 15 April 2011

Tips Mengatasi Hipnotis :

1. Jangan membiarkan pikiran kosong ketika berada di daerah umum. Pikiran kosong dapat mengakibatkan gerbang telepathic terbuka, sehingga pihak lain dapat dengan mudah menyampaikan pesan secara telepathic.

2. Waspadalah jika tiba-tiba timbul rasa kantuk yang tidak wajar, ada kemungkinan bahwa seseorang yang bermaksud negatif sedang melakukan "telepathic forcing".

3. Bagi mereka yang memiliki kebiasaan "latah", sebaiknya jangan bepergian ke tempat umum tanpa teman. Mereka yang mempunyai kebiasaan "latah" cenderung memiliki gerbang bawah sadar yang mudah dibuka paksa dengan bantuan kejutan (Shock Induction). Hal yang sama juga berlaku bagi mereka yang mudah terkejut.

4. Jangan mudah panik jika tiba-tiba ada beberapa orang yang tidak dikenal mengerumuni anda untuk suatu alasan yang tidak jelas. Sekali jangan mudah panik ! Karena rasa panik akan mempermudah terbukanya gerbang bawah sadar anda !

5. Jangan mudah panik jika tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu anda ! Usahakan agar pikiran dan panca indera anda tetap aktif ke seluruh lingkungan ! Jangan terfokus pada ucapan-ucapan orang yang menepuk anda ! Segera berpindahlah ke daerah yang lebih ramai !

6. Jika secara tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas, dada anda terasa sesak, dan diikuti dengan perut agak mual, dan kepala sedikit pusing, waspadalah karena mungkin ada seseorang tengah mengerahkan energi gendam ! Segera lakukan "grounding", yaitu meniatkan membuang seluruh energi negatif ke bumi (cukup visualisasi).

7. Jika terjadi hal-hal yang mencurigakan, segera sibukkan pikiran anda, agar tetap berada di frekwensi yang mengakibatkan efek Hipnotis tidak dapat bekerja ! Antara lain dengan : berdoa dalam hati, menyanyi dalam hati, atau memikirkan hal-hal yang berat !

8. Jika ternyata anda mulai merasa memasuki suatu "kesadaran berbeda" dari biasanya, mungkin anda sudah mulai terpengaruh oleh Hipnotis. Jika anda merasakan hal ini, maka segera niatkan dalam hati : "Dalam 3 hitungan, saya akan kembali sadar dan normal sepenuhnya ....", kemudian segera hitung dalam hati : "Satu ..., dua, ... tiga".

9. Akhirnya, tanamkan terus menerus di dalam diri anda, bahwa Hipnotis tidak akan bekerja bagi mereka yang menolaknya ! Hal ini juga berlaku untuk ilmu gendam !
“HIPNOTIS”
Hipnotis adalah seni berkomunikasi dan memakai metode yang ilmiah maka hipnotis tidak menggunakan mantera, zikir, puasa, pernafasan dll
Hipnotis bukan seperti yang dituduhkan oleh berbagai pihak yaitu sering digunakan untuk kejahatan yang ada di pinggir jalan. Ilmu hipnotis sesungguhnya sangat mulia karena ilmu ini bisa diterapkan untuk berbagai keperluan serta memberikan manfaat terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Hipnosis / Hypnosis bukanlah magic atau gaib, tetapi metode ilmiah yang mudah dipelajari oleh siapa saja termasuk orang awam sekalipun. Ilmu ini bersumber dari Wina, Austria dan kini telah berkembang pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Untuk belajar hipnotis, diperlukan fokus dan konsentrasi yang tinggi. Mempelajari ilmu hipnotis bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi sangat mungkin untuk dilakukan jika ada kemauan. Apalagi sekarang sudah banyak seminar hipnosis / pelatihan hipnotis di sejumlah kota di Indonesia.
H
ipnotis  sesungguhnya  merupakan  fenomena  biasa,  yang  sangat  lekat  dengan     kehidupan  sehari-hari.  Bahkan  pada  saat  ini  hipnotisme  di  dunia  barat  telah berkembang  menjadi  suatu  pengetahuan  yang  sejajar  dengan  pengetahuan-pengetahuan ilmiah lainnya. Bahkan di beberapa universitas di USA, hipnotisme dapat dipelajari sampai dengan tingkat Doktoral.

Jumat, 08 April 2011

Berita di Luar Negeri


Sinyal Jaringan TV Populer Hongkong Diblokir

Beijing - China memblokir sinyal sebuah jaringan televisi populer dan mencabut izin bagi operator televisi kabel untuk mendistribusikan jaringan itu karena talk show-nya yang kritis. Menurut sumber-sumber pada hari Senin, hal itu dilakukan sebagai bagian dari tindakan keras pemerintah pada isi yang dinilai peka dan terlalu berani.
"Sejak 5 Desember, pemirsa di China Daratan tidak bisa menerima sinyal kami, tetapi acara masih disiarkan di Hongkong dan luar negeri," kata seorang karyawan perusahaan induk Sun TV di Hongkong, yang tak mau menyebutkan nama dan jabatannya.
"Kementerian yang bertanggung jawab untuk ini tidak memberi tahu Sun TV sebelumnya. Sejauh ini alasan mereka belum jelas, tetapi kami mencoba untuk mendapatkan penjelasan."
Sebuah sumber industri media mengatakan kepada Reuters bahwa hak-hak penyiaran Sun TV dicabut karena para pembicara mengimbau pembaruan politik.
Sun TV dimiliki penuh oleh perusahaan Sun Television Cybernetworks Enterprise yang terdaftar di Hongkong. Jaringan televisi itu dibangun oleh Yang Lan, seorang pesohor talk show China, sebelum diambil alih oleh pengusaha Chen Ping.
Acara perbincangan yang disiarkan jaringan televisi (TV) itu baru-baru ini menjadi semakin berani dan menampilkan tamu- tamu yang berbicara politik secara kritis.
Sun TV mencapai pemirsa terdaftar di China, terutama di kawasan pemukiman yang berpenghasilan tinggi. "Sinyal Sun TV masih bisa didapat di hotel- hotel mewah," kata sumber media tersebut.
Selain di Hongkong, acara Sun TV juga disiarkan di Taiwan dan negara-negara di Asia Tenggara.
Beijing telah menjadi semakin keras mengenai isi televisi dan internet pada tahun-tahun terakhir, berangsur-angsur membatasi beberapa program TV yang lebih kreatif dan mengeblok akses ke situs-situs jejaring sosial luar negeri yang populer, seperti YouTube, Facebook, dan Twitter, terutama setelah kerusuhan di Tibet pada tahun lalu dan di Xinjiang pada tahun ini.
Sampai 30 November pihak berwenang telah menutup lebih dari 400 situs video dan audio pada tahun ini karena beroperasi tanpa izin atau mengandung pornografi atau informasi "berbahaya" lainnya.

Jumat, 25 Maret 2011

Tips Belajar Efektif

1. Usahakan selalu konsentrasi penuh waktu mendengarkan pelajaran yang disampaikan guru atau totor. Materi yang Anda dengar bakal mudah dipanggil lagi begitu Anda menghapal ulang pelajaran tersebut.
2. Beberapa teman juga merekomendasikan untuk mengetik ulang catatan pelajaran ke dalam komputer. Logikanya, dengan mengetik ulang catatan berarti sama saja dengan membaca ulang pelajaran yang baru saja didapat dari sekolah. Materi yang diulang tadi bisa tersimpan di memori otak buat jangka waktu yang lama. Lebih bagus lagi kalo membacanya kembali atau mempelajari catatan tersebut setelah diketik.
3.Cara lain adalah dengan membaca ulang catatan pelajaran kemudian buat kesimpulan dengan kalimat sendiri. Supaya dapat terpatri lama di memori, tulis kesimpulan tadi di secarik kertas kecil seukuran kartu nama. Kartu-kartu tersebut efektif untuk mengulang dan membaca singkat kala senggang.
4. Teman lainnya menyarankan untuk selalu menggunakan buku catatan yang berbeda pada setiap mata pelajaran. Cara ini dinilai lebih teratur sehingga pada waktu ingin mengulang suatu pelajaran kita tidak perlu lagi harus membuka semua buku.
5. Mengulang pelajaran tidak selamanya harus dengan membaca atau menulis. Mengajari teman lain tentang materi yang baru diulang bisa membuatmu selalu ingat akan materi tersebut. Bagusnya lagi, Anda menjadi lebih paham akan materi tersebut.
6. Belajar mendadak menjelang tes memang tidak efektif. Paling tidak sebulan sebelum ulangan adalah masa ideal buat mengulang pelajaran. Materi yang banyak bukan masalah. Caranya: selalu buat ringkasan atau kesimpulan pada setiap pelajaran, kalau perlu pakai tabel atau gambar ilustrasi supaya mudah diingat.
7. Ada beberapa teman di Australia yang menyukai waktu belajar pada siang hari. Maklum, badan masih segar setelah tidur cukup di malam hari, jadi semangat masih tinggi. Kondisi yang bagus tersebut tidak mereka sia-siakan begitu saja. Pagi mereka konsentrasi penuh pada pelajaran di kelas dan siangnya konsentrasi untuk mengulang kembali. Malam hari hanya mereka gunakan untuk mengerjakan aktivitas ringan atau pekerjaan rumah. Jadi tidak pernah ada kata begadang.
8. Kalau badan capek, bakal susah buat konsentrasinya. Beberapa teman menyarankan untuk libur dulu dari acara olah raga atau kegiatan fisik lainnya sehari menjelang ulangan umum.
9. Belajar sambil mendengarkan musik memang asyik. Pilih music yang tenang tapi menggugah. Musik klasik macam Beethoven ato Mozart bisa dicoba. Musik tipe ini cocok banget buat menemani kamu selama mengerjakan tugas yang jawabannya sudah pasti, seperti matematika, ilmu alam atau bahasa asing. Dijamin stamina belajar Anda akan selalu berisi dan penuh semangat.
Memang bingung ya kalau semua orang saling memberi tahu apa yang harus dikerjakan. Paling penting adalah utamakan prioritas Anda. Karena biasanya kita menilai diri sendiri dari apa yang dirasakan, sedang orang lain hanya melihat dari apa yang telah kita hasilkan. Sementara apa yang bisa kita hasilkan hanya kita sendiri yang tahu. Jadi, buat target yang kamu percaya mampu meraihnya bukan apa yang dipikirkan orang lain. Begitu juga dengan cara belajar efektif, pilih cara baik mana yang paling pas dengan kondisi Anda.

“ Selmat Mencoba Good Lock ^_^ “

Cara Belajar Efektif Dalam Menghadapi Mid Semester

·         Pilih waktu yang tepat

Kita harus memilih waktu yang tepat entah pagi, siang ato malam. Waktu untuk belajar kita harus bisa nentuin mana yang terbaik atau nyaman buat kita belajar dan bisa konsentrasi.

·         Suasana yang tenang

Suasana perlu diperhatikan, dimana suasana tidak boleh gaduh dan tenang sehingga konsentrasi kita untuk belajar tidak terganggu oleh suara-suara dari luar.

·         Tempat yang nyaman

Untuk belajar agar efektif tempat yang kita pilih harus nyaman, dimana kita dapat belajar dengan penuh kenyamanan dan apa yang kita pelajari dapat dimengerti.

·         Sedikit demi sedikit

Sebaiknya kita belajar sedikit demi sedikit gag langsung banyak 1 buku, karena itu tidak akan efektif malah otak kita menjadi capek dan akhirnya jadi down.

·         Membuat ringkasan

Dengan membuat ringkasan akan memudahkan kita dalam belajar dan menghafal atau memahami.

·         Membuat kelompok belajar

Dengan dibentuknya kelompok belajar akan memudahkan kita semisalnya kita waktu belajar ada kesulitan maka dapat ditanyakan sama teman-teman kelompok belajarnya dan dapat saling bertukar pikiran, tapi kita harus selektif dalam memilih kelompok belajar soalnya sekarang belajar kelompok itu tidak dipergunakan untuk belajar tapi malah digunakan untuk ajang bermain atau ngobrol,

·         Mengakui rasa penemuan anda
·         Bertanggung jawab pada pelajaranmu
·         Menerima resiko dari belajar dengan kepercayaan, kemampuan, dan otonomi
·         Mengakui bahwa "kegagalan" adalah sukses:
belajar dari kegagalan alalah dengan jalan yang sama belajar apa 
·         Merayakan prestasi anda jika dapat mencapai tujuan anda

Jumat, 25 Februari 2011

Serba – serbi Ujian Nasional

Ujian Nasional (UN), sejak dari pertama diberlakukan sampai sekarang belum lepas dari kontroversi. Ada pihak yang mendukung terhadap pelaksanaan UN, tapi juga tidak sedikit pihak yang menyayangkan atas diberlakukannya UN dan meghendaki UN sebaiknya ditiadakan. Tetapi walau demikian adanya pemerintah tetap pada keputusan untuk melaksanakan UN sebagai salah satu standar kelulusan.

Walapun demikian adanya, kita sebagai pendidik, orang tua ataupun siswa tidak perlu berpolemik terhadap hal tersebut, toh UN tetap akan dilaksanakan dan kita akan menghadapinya. Yang harus kita lakukan sekarang adalah mempersiapkan matang-matang untuk menghadapinya. Dengan harapan hasil yang akan kita capai sesuai dengan apa yang kita harapkan.
UAN bertujuan untuk mengukur mutu pendidikan dan mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, sampai tingkat sekolah.

           UAN berfungsi sebagai alat pengendali mutu pendidikan secara nasional, pendorong peningkatan mutu pendidikan secara nasional, bahan dalam menentukan kelulusan peserta didik, dan sebagai bahan pertimbangan dalam seleksi penerimaan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. UAN merupakan salah satu bentuk evaluasi belajar pada akhir tahun pelajaran yang diterapkn pada beberapa mata pelajaran yang dianggap ¡§penting¡¨, walaupun masih ada perdebatan tentang mengapa mata pelajaran itu yang penting dan apakah itu berarti yang lain tidak penting. Benarkah bahwa matematika, IPA, dan Bahasa Inggris merupakan tiga mata pelajaran yang paling penting?

  • Tips Menghadapi Ujian Nasional :

Ø      Bagi Siswa, usaha yang bisa dilakukan agar berhasil dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) adalah:
1.Selalu berdo’a dan memohon dido’akan. Karena ini adalah kewajiban     kita untuk selalu memohon kepada Tuhan untuk segala keberhasilan dan kebaikan kita.
2.Biasakan shalat 5 waktu berjama’ah, shalat tahajud, shalat dhuha, serta amalan-amalan lainnya bagi muslim. Bagi yang non muslim sesuai dengan keyakinan dan ajarannya masing-masing.
3.Mohon doa restu dari orang tua.
4.Hadapilah ujian dengan tenang.
5.Bersikaplah proaktif.
6.Perbanyaklah baca dan latihan soal.
7.Belajar kelompok.
8.Menyusun rencana-rencana belajar mingguan, harian dan jam untuk rencana sesi belajar yang akan dilakukan.
9.Mengurangi waktu bermain dan memperbanyak waktu belajar.


Ø      Bagi Orang Tua, yang bisa dilakukan oleh orang tua:
1.Selalu berdo’a. Karena ini adalah kewajiban kita untuk selalu memohon kepada Tuhan untuk segala keberhasilan dan kebaikan kita.
2.Membiasakan shalat 5 waktu, shalat tahajud, shalat duha, puasa sunnah, serta amalan-amalan lainnya bagi muslim. Bagi yang non muslim sesuai dengan keyakinan dan ajarannya masing-masing.
3.Membuat kondisi belajar di rumah yang menyenangkan.
4.Kurangi beban/tugas anak, beri kesempatan belajar yang lebih banyak.
5.Kurangi waktu bermain anak yang kurang bermanfaat, seperti: main Play station, ber-Facebook-ria, keluar rumah dengan motor.
6.Berikan motivasi dan semangat belajar kepada anak.
7.Jangan selalu dimarahi. Perlakukan anak sebagai orang dewasa, ajak diskusi.
8.Beri waktu istirahat yang cukup.
9.Kendalikan dari kegiatan di luar sekolah.


Ø      Bagi Sekolah, yang bisa dilakukan oleh sekolah:
1.Melaksanakan ujian try out.
2.Melaksanakan Les.
3.Pemadatan jam pembelajaran materi UN.
4.Konseling siswa denagn konselor dan guru BK.
5.Bimbingan Emotional Spiritual Qustion (ESQ).
6.Pembiasaan shalat dhuha dan jama’ah dhuhur di sekolah.

Sekolah Berstandar Internasional

Sekolah Berstandar Internasional
 Ketertinggalan di berbagai bidang di era globalisasi dibandingkan negara-negara tetangga rupanya menyebabkan pemerintah terdorong untuk memacu diri untuk memiliki standar internasional. Sektor pendidikan termasuk yang didorong untuk berstandar internasional. Dorongan itu bahkan dicantumkan di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 50 ayat (3) yang berbunyi, “Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan, untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional.
Dikdasmen membuat rumusan 4 model pembinaan SBI tersebut yaitu :
1.      Model Sekolah Baru (Newly Developed)
2.      Model Pengembangan pada Sekolah yang Telah Ada (Existing School),
3.      Model Terpadu, dan
4.      Model Kemitraan.
Padahal kalau dilihat sebenarnya hanya ada dua model yaitu :
1.      Model Sekolah Baru dan Model
2.      Model Sekolah yang Telah Ada.
Dua lainnya hanyalah teknis pelaksanaannya saja. Dari dua model tersebut Dikdasmen sebenarnya hanya melakukan satu model rintisan yaitu ModelModel Pengembangan pada Sekolah yang Telah Ada (existing School) dan tidak memiliki atau berusaha untuk membuat model Model Sekolah Baru. Anehnya, buku Panduan Penyelenggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang dikeluarkan sebenarnya lebih mengacu pada Model padahal yang dikembangkan saat ini semua adalah Model. Jelas bahwa sekolah yang ada tidak akan mungkin bisa memenuhi kriteria untuk menjadi sekolah SBI karena acuan yang dikeluarkan sebenarnya ditujukan bagi pendirian sekolah baru atau Model.
Sebagai contoh, jika sekolah yang ada sekarang ini diminta untuk memiliki guru berkategori hard science seperti Matematika, Fisika, Kimia, Biologi (dan nantinya diharapkan kategori soft science-nya juga menyusul) menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, atau memiliki tanah dengan luas minimal 15.000 m, dll persyaratan seperti dalam buku Panduan, maka jelas itu tidak akan mungkin dapat dipenuhi oleh sekolah yang ada. Ini ibarat meminta kereta api untuk berjalan di jalan tol!
Sebagai ilustrasi, sedangkan guru bahasa Inggris di sekolah-sekolah ‘favorit’ kita saja hanya sedikit yang memiliki TOEFL > 500, apalagi jika itu dipersyaratkan bagi guru-guru mata pelajaran hard science.
Maka itu jelas tidak mungkin. Ini berarti Dikdasmen tidak mampu untuk menerjemahkan model yang ditetapkannya sendiri sehingga membuat Dikdasmen berresiko gagal total dalam mencapai tujuannya.
Konsep ini berangkat dari asumsi yang salah tentang penguasaan bhs Inggris sebagai bahasa pengantar dan hubungannya dengan nilai TOEFL. Penggagas mengasumsikan bahwa untuk dapat mengajar hard science dalam pengantar bahasa Inggris maka guru harus memiliki TOEFL> 500. Padahal tidak ada hubungan antara nilai TOEFL dengan kemampuan mengajar hard science dalam bhs Inggris. Skor TOEFL yang tinggi belum menjamin kefasihan dan kemampuan orang dalam menyampaikan gagasan dalam bahasa Inggris. Banyak orang yang memiliki nilai TOEFL<500 yang lebih fasih berbahasa Inggris dibandingkan orang yang memiliki nilai TOEFL > 500 . Singkatnya, menjadikan nilai TOEFL sebagai patokan keberhasilan pengajaran hard science bertaraf internasional adalah asumsi yang keliru. TOEFL lebih cenderung mengukur kompetensi seseorang, padahal yang dibutuhkan guru sekolah bilingual adalah performance- nya, dan performance ini banyak dipengaruhi faktor-faktor non-linguistic. TOEFL bukanlah ukuran kompetensi pedagogic.
Penyusun konsep ini nampaknya juga tidak paham bahwa tidak semua orang (terutama guru PNS!) bisa ‘dijadikan’ fasih berbahasa Inggris (apalagi mengajar dengan menggunakan bahasa Inggris) meskipun orang tersebut diminta untuk tinggal dan hidup di negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari. Sebagai ilustrasi, bahkan masih banyak guru kita di pelbagai daerah yang belum mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan fasih dalam mengajar! Sebagian dari guru kita di tanah air ini masih menggunakan bahasa daerahnya dalam mengajar meski tinggal dan hidup di lingkungan yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Hal ini menunjukkan bahwa adalah tidak mungkin ‘menyulap’ para guru hard science agar dapat fasih berbahasa Inggris (apalagi memperoleh nilai TOEFL>500 seperti persyaratan dalam buku Panduan Penyelenggaran Rintisan SBI tersebut) meski mereka dikursuskan di sekolah bahasa Inggris terbaik.
Dengan penekanan pada penggunaan bahasa Inggris sebagai medium of instruction di kelas oleh guru-guru yang baik kemampuan penguasaan materi, pedagogi, apalagi masih struggling in English jelas akan membuat proses KBM menjadi kacau balau. Program ini jelas merupakan eksperimen yang berresiko tinggi yang belum pernah diteliti dan dikaji secara mendalam dampaknya tapi sudah dilakukan di ratusan sekolah yang sebetulnya merupakan sekolah-sekolah berstandar “A”. Tidak perlu terlalu cerdas untuk melihat betapa beresikonya program ini. Ratusan sekolah-sekolah berstatus Mandiri yang diikutkan program ini berresiko besar untuk mengalami kekacauan dalam proses KBM-nya. Berharap target yang tinggi dari guru yang tidak kompeten (atau kompetensinya merosot karena harus menggunakan bahasa asing) adalah kesalahan yang sangat fatal. Resiko kegagalannya sangat besar untuk ditanggung. Program SBI ini bakal menghancurkan best practices dalam proses KBM yang selama ini telah dimiliki oleh sekolah-sekolah Mandiri yang dianggap telah mencapai standar SNP tersebut.
Dengan program SBI ini Depdiknas memberikan persepsi yang keliru kepada para orang tua, siswa, dan masyarakat bahwa sekolah-sekolah yang ditunjuknya menjadi sekolah Rintisan tersebut adalah sekolah yang ‘akan’ menjadi Sekolah Bertaraf Internasional dengan berbagai kelebihannya. Padahal kemungkinan tersebut tidak akan dapat dicapai atau bahkan akan menghancurkan kualitas sekolah yang ada. Dan ini adalah sama dengan menanam “bom waktu’. Banyak sekolah yang jelas-jelas hendak memberi persepsi kepada masyarakat bahwa sekolah mereka telah menjadi Sekolah Bertaraf Internasional dan bukan sekedar ‘rintisan’ lagi. Suatu usaha pembodohan dan pengelabuan dari sekolah kepada masyarakat.
Mengingat betapa banyaknya kelemahan yang ada dari program prestisius ini dan besarnya resiko gagal yang dihadapinya, sudah selayaknya Depdiknas mengevaluasi diri dengan lebih membuka diri terhadap masukan dari masyarakat. Lebih baik mundur satu langkah ketimbang harus mengalami kegagalan total yang sudah nampak di depan mata tersebut. Mungkin formulasi kebijakan di Depdiknas (dalam hal seperti SBI ini) perlu melalui proses konsultasi pada publik atau stakeholders berkali-kali dan studi yang lebih mendalam dengan melibatkan lebih banyak publik, dan tidak sekedar memenuhi syarat minimal birokrasi. Perlu diingat bahwa masyarakatlah yang membiayai dan yang akan menjadi end-user dari produk ini.
Lantas bagaimana dengan UU Sisdiknas pasal 50 ayat (3) yang telah ‘terlanjur’ dipersepsikan harus mengadopsi kurikulum Cambridge dan IB tersebut? Ada dua alternatif untuk itu. Pertama, pasal tersebut perlu diamandemen dan disesuaikan bunyinya agar tidak menimbulkan persepsi yang keliru, atau, kedua, merumuskan kembali apa yang disebut dengan ‘satuan pendidikan bertaraf internasional’ tersebut. Apa yang telah dilakukan oleh Depdiknas dengan program SBI ini harus dihentikan dan dirumuskan ulang. Jika tidak maka arah pendidikan nasonal kita akan semakin melenceng dari tujuan dan amanah bangsa dan negara kita.

Pengelolaan Lingkungan di Sekolah

Pengelolaan Lingkungan di Sekolah

Pengelolaan lingkungan di sekolah sangatlah penting, karena sangat berperan juga dalam proses pembelajaran. Dengan pengelolaan lingkungan yang baik tentu saja dapat terjalin juga keadaan yang nyaman untuk proses pembelajaran. Pengelolaan lingkungan yang dilakukan di sekolah kami diantaranya yaitu program “Jumat Bersih”, yang dilakukan setiap hari Jumat oleh siswa-siswi SMK N 7 Yogyakarta secara bergantian atau terjadwal. Siswa tersebut melakukan kerjabakti membersihkan lingkungan sekolah, seperti membersihkan sampah-sampah dan mencabuti rumput. Hal tersebut sudah dilakukan secara rutin, namun saat ini program tersebut jarang dilakukan kembali karena mungkin banyak siswa yang malas untuk membersihkan lingkungan sekolah, padahal semua itu demi kebaikan kita semua agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan nyaman.
Dalam pengelolaan lingkungan tersebut hanya tertuju pada halaman yang terlihat saja, jadi pada halaman yang tidak terlihat atau jauh dari jangkauan mata, tepatnya di halaman belakang sekolah masih sangat terlihat kotor sekali karena jarang sekali diersihkan dan justru malah selalu ditambahi dengan sampah-sampah plastic bungkus makanan yang dibuang sembarangan oleh para siswa. Dan dampak dari hal tersebut sangat berbahaya, seperti bisa menjadi sarang nyamuk dan menyebabkan demam berdarah dan juga dapat menyebabkan bau yang sangat menyengat. Seharusnya lahan yang dijadikan tempat pembuangan sampah tersebut dapat dijadikan suatu tempat yang lebih bermanfaat. Dan sampah-sampah tersebut bisa diolah dengan baik, jadi halaman belakang pun juga terlihat bersih dan nyaman. Dan dengan seperti itu proses pembelajaran pun akan bertambah efektif dan nyaman.

SMK N 7 Yogyakarta Menuju ISO

SMK N 7 Yogyakarta Menuju ISO
Saat ini SMK N 7 Yogyakarta akan bergelar ISO atau sebagai sekolah yang berperdikat baik dan unggul. Namun dari proses tersebut tentunya terdapat hal-hal yang positif dan negative. Dari hal positifnya tentu kami sebagai siswa dari SMK N 7 Yogyakarta merasa bangga karena sekolah kami akan bersetara tingkat Internasional. Dan dari segi negatifnya yaitu banyak sekali jam-jam pelajaran yang kosong karena banyak guru mata pelajaran yang mengikuti rapat ISO yang mungkin rapat tersebut berakhir hingga sore. Banyak guru-guru yang meninggalkan tugas karena guru yang bersangkutan tersebut harus mengikuti rapat dan ada juga guru yang lupa meninggalkan tugas, mungkin guru tersebut lupa meninggalkan tugas karena sangat padatnya kegiatan-kegiata rapat yang haus dihadiri. Dan hal tersebut sebenarnya sangat merugikan bagi siswa, namun siswa sendiri tidak merasa dirugikan justru mereka senang dengan adanya banyak jam kosong. Semoga rapat ISO tersebut segera usai dan berhasil dan kegiatan pembelajaran pun juga dapat berjalan seperti sedia kala.

Jumat, 14 Januari 2011

tiada yang sempurna dalam hidup nie

diam tak b'ati bisu
tak melihat bukn b'ati buta
tak mendengar bukn b'ati tuli
tak bergerak bukn b'ati lumpuh